Pengertian Evaluasi Program

Menurut Hoogerwerf (dalam Sjahrir, 1988) pada dasarnya pengertian kebijakan adalah semacam jawaban terhadap suatu masalah yang merupakan upaya untuk mencegah, mengurangi atau memecahkan suatu masalah dengan cara tertentu dan tindakan yang terarah. Menurut Dye, definisi kebijakan publik secara luas adalah “whatever governments choose to do or not to do” (dikutip Young dan Quinn, 2002). Sedangkan Anderson yang juga menyampaikan definisi kebijakan publik yang relatif lebih spesifik, yaitu “a purposive course of action followed by an actor or set of actors in dealing with a problem or matter of concern.”

Evaluasi adalah pengukuran dan perbandingan hasil-hasil kegiatan operasional yang dicapai di kenyataan dengan hasil-hasil yang semestinya dicapai menurut standar dan target yang telah ditentukan sebelumnya (Siagian, 1978). Menurut Grindle, yang ditulis oleh Samudra Wibawa dalam bukunya Evaluasi kebijakan Publik (1994) “Evaluasi merupakan suatu pelaksanaan kebijaksanaan untuk menilai tingkat keberhasilan proses pelaksanaan kebijakan.” Menurut William Dunn (1999), evaluasi kebijakan berkaitan dengan produksi informasi mengenai manfaat-manfaat atau nilai-nilai hasil kebijakan. Saat hasil kebijakan bernilai dan bermanfaat bagi penyelesaian masalah atau penilaian, maka hasil tersebut memberi sumbangan pada sasaran dan tujuan bagi evaluator khususnya dan pengguna lain pada umumnya. Hal ini dapat dianggap bermanfaat dan bernilai apabila fungsi evaluasi kebijakan memang terpenuhi secara baik.

Model CIPP dari Stufflebeam (Tayibnapis, 2000) berfokus pada empat aspek, yaitu:
1. Context
Evaluasi konteks mencakup analisis masalah yang terkait dengan kondisi obyektif atau lingkungan program yang akan dilaksanakan. Berisi tentang analisis kelemahan dan kekuatan obyek tertentu. Stufflebeam menyatakan evaluasi konteks sebagai fokus institusi yang mengidentifikasi peluang dan menilai kebutuhan (1983). Suatu kebutuhan dirumuskan sebagai suatu kesenjangan antara kondisi nyata dengan kondisi yang diharapkan. Dengan demikian evaluasi konteks terkait dengan analisis masalah kelemahan dan kekuatan dari obyek tertentu yang sedang atau akan berjalan. Evaluasi konteks memberi informasi untuk pengambil keputusan dalam merencanakan suatu program yang sedang atau akan dilaksanakan. Selain itu, konteks juga dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana rasionalnya suatu program. Analisis ini akan membantu dalam menentukan keputusan, menetapkan kebutuhan dan merumuskan tujuan program secara lebih demokratis dan terarah. Evaluasi konteks juga mendiagnosa suatu kebutuhan yang semestinya tersedia sehingga kerugian jangka panjang bisa dihindari (Isaac and Michael, 1981).
2. Input
Evaluasi input berfokus pada pengumpulan informasi input yang penting berupa analisis personal yang berhubungan dengan anggaran, waktu, prosedur untuk strategi implementasi, bagaimana penggunaan sumber-sumber yang tersedia, serta sarana dan fasilitas yang dimiliki.
3. Process
Proses merupakan gambaran aktivitas yang dilakukan atau perkembangan yang terjadi selama program berlangsung, khususnya dalam proses mengolah masukan menjadi keluaran. Elemen proses juga merupakan suatu pengerahan semua faktor yang terdapat dalam input yang terdiri dari serangkaian tindakan dalam pelaksanaan program. Evaluasi proses berkaitan dengan kajian seberapa jauh pelaksanaan operasional program yang meliputi perencanaan, sosialisasi, pelaksanaan, pemantauan, pemeliharaan dan pemanfaatan.
4. Product
Evaluasi produk adalah mengukur keberhasilan pencapaian tujuan. Aktivitas evaluasi produk adalah mengukur dan menafsirkan hasil yang telah dicapai. Secara garis besar, kegiatan evaluasi produk meliputi kegiatan penetapan tujuan operasional program, kriteria-kriteria pengukuran yang telah dicapai, membandingkan kenyataan di lapangan dengan rumusan tujuan dan menyusun penafsiran secara rasional dengan mengevaluasi output yang terarah pada hasil langsung program.

Evaluasi program adalah upaya penelitian yang dilakukan secara objektif dan sistematis dengan tujuan mengkaji proses dan hasil dari suatu program/kebijakan/kegiatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi dilakukan untuk menentukan sejauh mana nilai atau hasil yang telah dicapai program. Hal tersebut seiring dengan pendapat Moekijat (1981) yang menyatakan bahwa evaluasi atau penilaian berarti penentuan nilai.